Memiliki seorang teman sepertimu
sama saja memiliki seorang lawan
karena dirimu slalu saja memojokkanku
di setiap diriku dengan yang lain

Kau tak pernah mengerti aku
kau tak pernah pahami aku
di saat aku (dengan yang lain) slalu engkau begitu (memojokkan)

Kau tak pernah sadari itu
kau tak pernah fikirkan itu
apa yang tlah (memojokkan), kau lakukan pada temanmu

Sungguh dirimu tak setia kepada diriku
kau slalu begini, slalu saja begitu.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Kom Kom Cwih (Paku Paku Seng)

ho o ou ouh… ho oooh… hoooh…. kom kom cwih naa rei bendih pasang paliki jadi rombusan iki leng keng leng kalileng sina buta awas anak kecil ditangkap orang buta deng pak pak culi pak pak culi gula merah… pa sam bunuh diri bunuh diri jama iyeh… caaa bociii… caaa bonencii… kapten minum susu satu belek tinggal mama ena pake belek tumbuk kelapa tumbuk tepong cari sompe dapat sudahkah bolong satu dua satu dua tiga.. satu dua satu dua tiga… cing cing loco taruh bunga loco samangka rawocu samangka rawocu tumbu balangan balangan minya gese gese wangi wangi muka satu dibawa bam bang culei ga bam bang culei sijao sijao ade kat kat sudajao lemongi.. pis la guling guuling cari pintu dimanama sok sok sok sok sok sok.. paku paku seng paku rumah paku seng doi satu sen bikin diri presiden saya punya bapak kapten roi roi dudu di kade ra san ko boi dak paliya no na sst.. sst.. sst.. dimana rumahmu di belakang kandang ayam berapa gajimu sebanyak ta...
Read more

Cerita Pendek Luksado

Image
Suatu hari sewaktu ketika Aku dan keluarga berlibur ke rumah Kakek. Kata Ayah, Kakekku sudah lama meninggal, tepatnya ketika Aku masih bayi. Namun, sebenarnya Aku masih punya satu Kakek lagi, yaitu Adik dari Kakekku yang sudah meninggal itu. Sesuai janji Ayah, bila Aku lulus dari sekolah dasar, Ayah akan mengajakku berlibur ke desa Kakek. Aku sangat senang karena ayah menepati janjinya hari ini. Kami pergi bertiga, yaitu Ayah, Ibu, dan Aku. Setelah menempuh perjalanan lebih dari dua jam, mobil kami memasuki desa tempat tinggal kakek. Malam terus beranjak dan udara terasa mendingin. Dalam remang biasan sorot lampu, ku lihat Ibuku yang sejak tadi duduk tenang di bangku belakang. "Sebentar lagi kita akan tiba di rumah Kakekmu, Din!" ujar Ayah seraya menoleh kepadaku. Aku tersenyum tenang. "Kakekmu pasti sangat senang menyambut kedatangan kita," sahut Ibuku pula. Mobil kami terus bergerak perlahan di atas jalan sempit, di antara pohon-pohon yang berjej...
Read more

Cerita Pendek Luksado ("Episode 03" The End)

Image
Sambungan, Cerita Pendek Luksado (Episode 02) .. Sa'ad Sado sangat malu dan sedih sekali hatinya. Semula ia berharap mendapat pujian dari setiap warga, tapi malah sebaliknya, ia mendapat cemooh dan sikap tidak mengenakan. Karena rasa malu yang tak terhankan, Sa'ad Sado mengasingkan diri di tepi teluk sebuah sungai. Mungkin karena putus asa akhirnya dia menceburkan diri. Namun dia tidak mati tenggelam dalam teluk itu, dirinya malah berubah menjadi seekor binatang lucu sebesar kucing, mirip celeng, warna bulunya hitam berloreng kuning. Begitulah ceritanya, sejak saat itu, nama kampung itu disebut LUKSADO , berasal dari kata te LUK dan SADO , "seraya Kakek berkata seolah ingin mengakhiri ceritanya." Nah tadi aku sudah mendongeng asal mula nama LUKSADO . Itu ceritanya dari mulut ke mulut, atau sekarang disebut cerita rakyat. Dulu, LUKSADO memang hanya sebuah dusun kecil di antara lembah dan sungai-sungai berhutan lebat. Disebut terpencil karena l...
Read more